Jesslyn Philotra Limas, Remaja 16 Tahun yang Tumbuh dari Ketulusan dan Disiplin: “Menjadi Puteri Remaja Adalah Tentang Dampak, Bukan Sekadar Mahkota”

BACAHUKUM.COM, JAMBI – Di usia yang baru menginjak 16 tahun, Jesslyn Philotra Limas telah mendefinisikan makna kedewasaan yang sejati. Gadis dari Karunia Global School, Kota Jambi, ini baru saja menorehkan prestasi membanggakan sebagai Puteri Remaja Indonesia Provinsi Jambi 2025—sebuah pencapaian yang lahir dari kerja keras, disiplin, dan ketulusan hati.

“Salam Sepucuk Jambi Sembilan Lurah,” ucap Jesslyn tersenyum saat memperkenalkan diri. “Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menginspirasi dan mengajak remaja lain bersama-sama memajukan Jambi dan lingkungan sekitar kami.”

Juara Lahir dari Ujian

Kemenangan ini bagi Jesslyn bukan sekadar gelar, melainkan sebuah platform luas untuk merepresentasikan remaja Jambi. Ia ingin menjadi role model yang membawa perubahan, menjadi suara bagi mereka yang tak dapat bersuara, dan mendorong generasi muda untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Namun, di balik pencapaian itu, tersimpan kisah perjuangan yang tak mudah. Saat proses seleksi, Jesslyn baru saja pulih dari cacar. Kondisinya belum sepenuhnya prima, dan waktu persiapannya sangat terbatas.

“Di situlah mental dan keberanian saya diuji,” kenangnya. “Tapi dengan ketulusan niat dan pertolongan Tuhan, saya bisa menyelesaikan ajang dengan baik.”

Bagi Jesslyn, menjadi seorang puteri bukan hanya tentang penampilan atau cara berjalan di panggung. “Menjadi puteri adalah tentang bagaimana bersuara, membawa nilai, dan memberi dampak positif bagi orang lain,” tuturnya tegas.

Peran Ibu dan Nilai-Nilai Hidup

Perjalanan Jesslyn tak lepas dari peran besar sang ibu yang selalu mendampinginya. “Ibu saya adalah sosok yang paling berjasa. Beliau tidak pernah lelah mendukung dan berkorban tanpa mengeluh sejak hari pertama,” ucapnya penuh haru. “Saya tahu beliau lelah, tapi tetap berdiri teguh demi saya.”

Dalam kesehariannya, Jesslyn tetap mengutamakan pendidikan. Ia pandai mengatur prioritas antara sekolah dan persiapan kompetisi. “Saya percaya waktu selalu ada jika kita tahu cara mengatur prioritas,” katanya bijak.

Jesslyn menyukai pelajaran Ekonomi dan Bisnis, karena ia bercita-cita menjadi wanita bisnis yang sukses dan berdampak luas bagi masyarakat. Hobinya pun beragam: menari (ballet, hip hop, K-pop, dan line dance), public speaking, hingga debat dan leadership. Semua kegiatan itu, menurutnya, melatih ekspresi diri dan kemampuan komunikasi yang penting bagi seorang pemimpin muda.

Nilai yang ingin ditanamkan Jesslyn sederhana namun kuat: disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Ia ingin agar remaja Jambi tumbuh menjadi pribadi berintegritas, berinisiatif, dan sadar bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk berkarya.

Membawa Isu Kemanusiaan ke Nasional

“Puteri Remaja Indonesia bukan hanya tentang mahkota dan selempang,” ujarnya, “tetapi tentang bagaimana kita membawa nilai, terus belajar, dan menjadi pribadi yang berdampak.”

Isu yang ingin diangkat Jesslyn ke tingkat nasional adalah kemanusiaan dan pengembangan pola pikir remaja. Ia ingin mendorong generasi muda agar lebih berani, berpikir kritis, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat. “Kita bukan hanya penerus, tetapi juga pencipta masa depan,” ungkapnya.

Menjelang kompetisi nasional, Jesslyn terus mempersiapkan diri dengan matang, termasuk mengikuti Artikawhulandary Beauty Camp dan Kimmy Jayanti School untuk mengasah kemampuan catwalk, public speaking, dan kepribadian. Ia juga memperdalam budaya daerah Jambi. “Harapan saya sederhana: melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan,” katanya rendah hati.

Pesan untuk Remaja Jambi

Sebagai penutup, Jesslyn menitipkan pesan yang menggugah untuk sesama remaja Jambi: “Kita masih muda, gunakan masa emas ini untuk mengembangkan diri. Hindari hal yang tidak bernilai. Percayalah, setiap langkah kecil hari ini akan menentukan seberapa besar dampak kita di masa depan.”

Dengan karakter tangguh, visioner, dan optimis, Jesslyn Philotra Limas memegang teguh prinsip hidupnya:

“The strongest form of self-love is discipline.

What you think, you become.

What you feel, you attract.

What you imagine, you create.”

Jesslyn Philotra Limas bukan hanya membawa nama Jambi di ajang nasional—ia membawa semangat generasi muda yang berani bermimpi, beraksi, dan berdampak bagi sesamanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top