BACAHUKUM.COM, JAMBI – Dinas Pendidikan Kota Jambi menunjukkan komitmen kuatnya dalam mentransformasi pembelajaran anak usia dini (PAUD) melalui kolaborasi strategis dengan dunia akademik. Melalui Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) serta Kurikulum Muatan Lokal, Dinas Pendidikan Kota Jambi bekerja sama dengan Program Pascasarjana Universitas Panca Sakti Bekasi menggelar Pelatihan Guru PAUD dalam Penyusunan Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Berbasis Budaya Lokal.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Royal Garden, Kawasan Pal 10 Kota Jambi, pada Selasa, 21 Oktober 2025, ini diikuti oleh ratusan pengawas dan guru PAUD se-Kota Jambi. Pelatihan ini merupakan bagian integral dari rangkaian Workshop Transformasi dari PMM Menuju Rumah Pendidikan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, sebagai wujud nyata upaya menciptakan sistem pendidikan yang berpihak pada anak.

Penguatan Kolaborasi dan Kontekstualisasi Pembelajaran
Kepala Bidang PTK dan Kurikulum Muatan Lokal Dinas Pendidikan Kota Jambi, Ruksah Eka Dewi, S.H., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah nyata dalam memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan satuan pendidikan di daerah.
“Kegiatan ini bukanlah agenda yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari gerakan bersama untuk mentransformasi pembelajaran PAUD agar lebih mendalam, kontekstual, dan relevan dengan lingkungan sosial serta budaya masyarakat Jambi,” ujar Ruksah dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kunci membentuk generasi yang cerdas secara akademik dan memiliki akar budaya yang kuat adalah keberadaan guru PAUD yang profesional dan berwawasan lokal. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi krusial agar pembelajaran yang diberikan lebih bermakna bagi anak-anak usia dini di Kota Jambi.
Membawa Deep Learning Berpijak pada Kearifan Lokal
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman dari Program Pascasarjana Universitas Panca Sakti Bekasi. Pihak universitas menyambut baik kolaborasi ini sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Perwakilan Universitas Panca Sakti Bekasi, Dr. Sisca Cletus Lamatokan, M.PD. (Dosen Pembimbing), menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. “Kami ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan guru-guru PAUD, terutama dalam penggunaan metode deep learning untuk mengembangkan modul ajar yang berpijak pada budaya lokal,” jelas Sisca.
Pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam), menurut Sisca, akan mendorong guru untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, reflektif, serta keterampilan sosial dan emosional anak, bukan sekadar mengajarkan konsep dasar.
Dr. Lilis Suryani, M.PD. (Dosen Pembimbing), perwakilan tim pelaksana, menyoroti fokus kegiatan di Kota Jambi, yaitu penguatan nilai-nilai budaya lokal. “Kekayaan daerah sudah semestinya kita integrasikan dalam pendidikan PAUD agar anak sejak dini belajar melestarikan budayanya,” katanya. Ia menekankan bahwa pembelajaran berbasis budaya lokal mencakup penanaman nilai-nilai karakter luhur, seperti gotong royong, sopan santun, dan cinta lingkungan, yang melekat pada budaya Jambi.
Menuju Profil Pelajar Pancasila yang Berbudaya
Kegiatan pelatihan satu hari ini meliputi pemaparan materi, diskusi interaktif, dan praktik langsung penyusunan modul ajar. Para peserta diajak menggali potensi budaya lokal sebagai sumber belajar, mulai dari cerita rakyat, permainan tradisional, tarian daerah, hingga kebiasaan masyarakat yang bernilai edukatif.
Diharapkan, modul ajar berbasis kearifan lokal ini dapat menjadi sarana efektif dalam membangun karakter dan memperkuat Profil Pelajar Pancasila sejak usia dini, khususnya dalam dimensi beriman, berkebinekaan global, mandiri, gotong royong, dan bernalar kritis.
“Melalui modul ajar berbasis kearifan lokal, kita tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk jati diri anak-anak kita agar tumbuh menjadi generasi yang cerdas, beriman, dan bangga akan budayanya sendiri,” tutup Ruksah Eka Dewi.
Pelatihan ini mendapat respons positif dari para peserta yang mengaku mendapatkan wawasan baru dan merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan pembelajaran yang menarik, mendalam, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak. Kolaborasi strategis ini menjadi contoh nyata sinergi lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah daerah dalam memajukan kualitas pendidikan anak usia dini di Jambi. (Lia)
Sumber: WartaPendidikan.co.id