Menko Zulkifli Sebut Program MBG Indonesia Terbesar di Dunia, Capai 82,9 Juta Penerima

BacaHukum.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG)yang dijalankan pemerintah sebagai program pangan terbesar di dunia.

Menurutnya, tidak ada negara lain yang mampu melaksanakan program pemberian makanan bergizi dengan jumlah penerima manfaat sebanyak di Indonesia.

“Apalagi sekarang ada MBG, Makanan Bergizi Gratis. Ini satu kebijakan yang sangat mendasar, besar saiz-nya, bahkan terbesar di dunia, gak ada yang kasih makan 82,9 juta (warga), di seluruh dunia gak ada. Cuma ada di Indonesia,” ujar Zulkifli Hasan,(20/10/2025).

Pemerintah Hati-Hati Jalankan Program Skala Besar

Zulhas menegaskan, dengan cakupan program yang begitu luas dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat, pemerintah berhati-hati agar pelaksanaan MBG tidak menimbulkan persoalan di lapangan.

“Tentu karena besar saiz-nya, berdampak luas, tentu tidak mudah. Kita tidak ingin ada yang keracunan. Bukan soal langkah, satu pun anak kita gak boleh terjadi,” ujarnya.

Namun, pelaksanaan MBG sempat diwarnai sejumlah insiden keracunan massal di berbagai daerah. Di Garut, Jawa Barat, sebanyak 657 siswa dilaporkan keracunan setelah mengonsumsi nasi kotak MBG.

Kasus serupa terjadi di Kulon Progo dengan 497 siswa, serta di Bandung Barat yang mencatat 1.333 siswa dirawat akibat makanan tidak higienis.

Hingga September 2025, tercatat 34 Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan dengan ribuan korban, mayoritas anak sekolah dasar.

Dapat Keppres, Zulhas Jadi Ketua Tim Koordinasi Program MBG

Untuk memperkuat pengawasan dan memastikan pelaksanaan MBG berjalan optimal, Zulhas mengungkapkan bahwa dirinya baru menerima Keputusan Presiden (Keppres) yang menugaskannya sebagai Ketua Tim Koordinasi Program MBG.

“Oleh karena itu kita evaluasi terus-menerus untuk melakukan perbaikan. Saya baru terima Keppres tiga hari yang lalu sebagai Ketua Tim untuk melakukan koordinasi. Nanti dibagi, MBG itu.

Ada penyelenggara, Pak Dadan (Kepala BGN) yang pimpin. Nanti kalau penyelenggaraannya belum bagus, tentu nanti akan sempurnakan,” jelasnya.

Zulhas memastikan evaluasi akan dilakukan secara berkala, termasuk pembagian peran yang jelas antara penyelenggara dan pelaksana di lapangan agar tidak terjadi tumpang tindih tanggung jawab.

Selain berdampak sosial, Zulhas menyoroti efek ekonomi besar dari program MBG. Dengan jumlah penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang, kebutuhan bahan pangan seperti telur dan daging ayam diperkirakan meningkat tajam.

Menurutnya, lonjakan kebutuhan tersebut akan memberi multiplier effect besar terhadap rantai pasok pangan nasional, terutama bagi peternak ayam dan UMKM di sektor pangan.

Editor : Tim Bacahukum

Sumber : dikutip dari Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top